
______________________________________________________
Sumpah Pegawai Negeri Ditinjau Dari Perspektif Tauhid
Rp. 110.000-.
Penulis: Hertarto A. Supandi
ISBN: 978-602-5984-25-9
Kertas: HVS 70 gram
Ukuran: A5
Jumlah halaman: 260
Penerbit: Yayasan Tunas Sejati
Tahun terbit: Mei 2023
SINOPSIS BUKU
Sumpah Pegawai Negeri Ditinjau Dari Perspektif Tauhid
Pengambilan sumpah dilakukan dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan ABRI/POLRI yang bersih, jujur, dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat serta pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan berdasarkan perundang-undangan dan peraturan-peraturan yang berlaku. Di samping itu, tujuan pengambilan sumpah tersebut adalah untuk menjamin agar setiap PNS dan ABRI/POLRI selalu berupaya terus meningkatkan kesetiaan, ketaatan, dan pengabdiannya kepada NKRI dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta memberikan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah. Mengingat Sumpah yang diucapkan didahului dengan kata : “Demi Allah” bagi pemeluk agama Islam, maka berarti terjadilah perjanjian antara seseorang yang mengucapkan sumpahnya dengan Allah yang nantinya pasti akan dimintakan pertanggungjawabannya.
Buku ini bertujuan untuk mengingatkan semua insan PNS dan ABRI/POLRI khususnya bagi mereka yang memeluk agama Islam untuk benar-benar memahami sumpah yang diucapkannya dan melaksanakan tugasnya dengan benar sesuai dengan tugas yang diembannya. Banyak kasus-kasus yang terjadi melibatkan PNS maupun anggota ABRI/POLRI yang melakukan pelanggaran terhadap Sumpah PNS maupun Sumpah Prajurit yang pernah diucapkannya.
Perjanjian dengan Tuhan Yang Maha Esa sangat mudah dilupakan, ketika seorang pegawai/pejabat mendapat kesempatan untuk memperoleh rezeki berlimpah dengan cara haram. Juga godaan-godaan lain yang bisa menyeret kepada penyimpangan. Hati dan pikiran telah tertutup oleh godaan setan yang menggerus mata hati seseorang. Terbukti setan adalah musuh nyata manusia telah berhasil mengemban misi jahatnya menjerumuskan manusia kedalam jurang kezaliman dan kesengsaraan. Karena itu sangatlah penting seseorang untuk tetap teguh memegang sumpahnya, agar ia mendapatkan jalan yang lurus dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik yang insya Allah dalam koridor dan ridho-Nya.
***