PESAN DAN KESAN DALAM HIDUP


Pesan Dan Kesan Dalam Hidup

Rp. 750.000-.

Penulis: Susilawati Susmono

ISBN: sedang proses

Kertas: Bookpaper 72 gram

Ukuran: A5

Jumlah halaman: 103

Penerbit:  Yayasan Tunas Sejati

Tahun terbit: 2024





___________________________________________________________________________

___________________________________________________________________________

SINOPSIS BUKU

Pesan Dan Kesan Dalam Hidup

Buku yang berjudul “PESAN DAN KESAN DALAM HIDUP”, yaitu buku ke-97 secara tematik dan buku ke-133 secara kajian, mengandung muatan puncak (10 dimensi), yaitu terdiri dari muatan 1 (lahir) dan 9 dimensi batin selama hidup manusia di dunia. Dimensi tersebut termemori, baik di alam bawah sadar maupun alam sadar. Dimensi tersebut terdiri dari pesan, kesan dengan posisi sangat penting, penting, cukup penting dan tidak penting untuk ditindaklanjuti. Aneka dimensi yang mewarnai hidup sangat padat berupa warna-warni memenuhi kehidupan manusia. 100 keadaan berupa 50 keadaan baik dan 50 keadaan buruk dalam 1 hari sampai seumur hidup sangat padat, menjadi hikmah dan pembelajaran hidup. Hidup adalah sebuah cobaan yang terdiri dari cobaan baik dan cobaan buruk untuk mencapai klimaksnya hidup, yaitu ujian akhir kehidupan. Ujian akhir itu adalah kematian. Modal untuk menempuh ujian harus dapat melewati cobaan baik dan buruk dengan segala macam kondisinya. Cobaan tersebut jika tidak dapat dilewati dengan baik akan menjadi hambatan dalam menempuh ujian, terutama ujian akhir dari kehidupan. Melepaskan dimensi dari ruang dan waktu atau berpindah alam adalah makna dari mati yang ujian tersebut dialami oleh semua makhluk yang bernyawa, terutama manusia. Apabila sudah selesai mendapatkan hikmah dan pembelajaran hidup, artinya manusia sudah menerima, yang dalam filsafat Jawa nrimo keadaan tersebut. Baik dan buruk itu berperang, berproses yang awalnya neng, ning, nung, akhirnya nang. Tanpa proses neng, ning, nung, maka tidak akan tercapai nang (menang). Filsafat inilah menjadi petuah kuno untuk menerima atau nrimo. Menang dalam arti sudah mencapai keadaan yang terakhir dari 100 keadaan menuju ke-101. Menang artinya menerima segala keadaan baik dan buruk tidak akan lagi mempengaruhi kemenangan tersebut secara final. Dengan kata lain menerima itu adalah tanpa selain-Nya, tidak ada lagi yang lain selain Dirinya (Dia) atau tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Inilah kemenangan yang akhir menjadi awal kehidupan yang hakiki. Filsafat neng, ning, nung, nang harus dikelola dengan baik dan dijaga keluhurannya. Nang (menang) telah mengandung filsafat nrimo dan di balik filsafat nrimo mengandung kesabaran.

***


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *